9.1 Komunikasi Non-Verbal di Dapur Terbuka
9.1 Komunikasi Non-Verbal di Dapur Terbuka
Panduan Tim untuk Komunikasi Non-Verbal
Jaga Postur Profesional
Cerita: Berdiri tegak dan bergerak dengan tenang saat menyiapkan hidangan menunjukkan kepercayaan diri dan kontrol, memberikan rasa yakin kepada tamu dan rekan kerja.
Tips Utama:
Berdiri tegak dan hindari membungkuk.
Bergerak dengan terorganisir, terutama saat tamu sedang mengamati.
Gunakan Gerakan yang Jelas
Cerita: Daripada berteriak di dapur, Anda menunjuk dengan tangan terbuka untuk menunjukkan lokasi alat, menjaga suasana tetap tenang dan profesional.
Tips Utama:
Gunakan gerakan seperti menunjuk, melambai, atau mengangguk untuk memberikan instruksi yang jelas.
Gunakan tangan terbuka untuk memperjelas maksud, hindari menunjuk dengan jari secara kasar.
Kontak Mata
Cerita: Saat layanan sedang sibuk, sekilas tatapan mata mengonfirmasi bahwa rekan kerja telah memahami isyarat non-verbal Anda untuk mengambil piring.
Tips Utama:
Lakukan kontak mata untuk memastikan pemahaman saat berkomunikasi.
Gunakan pandangan singkat dan meyakinkan untuk mengakui kehadiran tamu yang mengamati dapur.
Beri Isyarat dengan Tenang
Cerita: Alih-alih berteriak, gerakan tangan menandakan kepada rekan kerja untuk memberikan talenan, menjaga atmosfer dapur tetap tenang.
Tips Utama:
Gunakan gerakan tangan halus atau sinyal yang telah disepakati untuk meminimalkan gangguan selama layanan.
Praktik Terbaik dalam Dapur Terbuka
Bergerak dengan Tujuan
Cerita: Tamu melihat bagaimana tim bekerja dengan tenang dan terorganisir, mencerminkan profesionalisme dan kerja sama tim.
Tips Utama:
Hindari gerakan terburu-buru atau kacau yang dapat terlihat tidak terkoordinasi.
Bergerak dengan sengaja untuk menunjukkan fokus dan organisasi.
Ekspresi Wajah
Cerita: Bahkan dalam situasi yang menegangkan, menjaga ekspresi wajah yang tenang dan ramah memberi rasa nyaman kepada tamu dan rekan kerja.
Tips Utama:
Pertahankan sikap tenang dan ramah, bahkan saat sedang sibuk.
Hindari cemberut, reaksi berlebihan, atau menunjukkan frustrasi secara jelas.
Koordinasi dengan Isyarat yang Telah Disepakati
Cerita: Daripada berbicara, isyarat jempol ke atas menandakan tugas telah selesai, dan menunjuk ke alat berarti alat itu perlu diberikan. Ini menjaga komunikasi tetap lancar dan efisien.
Contoh Isyarat:
Satu jari ke atas: “Tunggu sebentar.”
Jempol ke atas: “Tugas selesai.”
Menunjuk ke peralatan atau alat: “Ambil atau gunakan ini.”
Ekspektasi Tim
Konsistensi
Cerita: Saat semua anggota tim menggunakan isyarat non-verbal yang sama, komunikasi berjalan lancar, bahkan selama shift tersibuk.
Tips Utama: Pastikan semua anggota tim memahami dan menggunakan isyarat yang sama.
Fokus
Cerita: Tetap sadar akan lingkungan sekitar memungkinkan Anda mengantisipasi apa yang dibutuhkan rekan kerja sebelum mereka memintanya.
Tips Utama: Perhatikan lingkungan kerja untuk mengurangi gangguan komunikasi verbal.
Kesadaran terhadap Tamu
Cerita: Tamu yang mengamati dapur melihat tim yang tenang dan terkoordinasi, memperkuat kepercayaan mereka terhadap restoran.
Tips Utama: Sadarilah keberadaan tamu dan tunjukkan ketenangan serta kekompakan melalui bahasa tubuh.
Pengingat Utama
Komunikasi non-verbal yang efektif memastikan alur kerja yang lancar dan profesional di dapur terbuka, selaras dengan standar tinggi GWF dalam kerja tim dan keterlibatan tamu.
There are no comments for now.