Completed
5.1 Profesionalisme dalam Operasi yang Berhadapan dengan Tamu
5.1 Profesionalisme dalam Operasi yang Berhadapan dengan Tamu
Mengapa Profesionalisme Penting?
Kepercayaan Tamu
Cerita: Bayangkan seorang tamu melihat ke dalam dapur. Mereka melihat seragam yang bersih, area kerja yang rapi, dan gerakan yang percaya diri. Ini menunjukkan bahwa tim peduli terhadap kebersihan, keselamatan, dan melakukan pekerjaan dengan baik.
Citra Merek
Cerita: Ketika dapur terlihat profesional, restoran akan lebih menonjol. Para tamu akan pergi dengan kesan, “Tempat ini luar biasa!” dan mungkin akan merekomendasikannya kepada orang lain.
Pengalaman yang Berkesan
Cerita: Dapur yang tenang dan menyambut menciptakan suasana positif yang membuat tamu merasa istimewa dan meninggalkan kenangan makan yang luar biasa.
Cara Bersikap Profesional di Dapur Terbuka
Penampilan dan Kebersihan
Cerita: Tamu memperhatikan bagaimana penampilan Anda. Seragam yang bersih dan rambut yang rapi menunjukkan bahwa Anda serius dengan pekerjaan Anda. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan dengan benar meyakinkan mereka bahwa makanan yang mereka konsumsi aman.
Contoh: Selalu kenakan seragam bersih yang tidak kusut dan pastikan tangan serta kuku tetap bersih. Gunakan topi atau ikat rambut agar terlihat rapi dan profesional.
Perilaku dan Komunikasi
Tetap Tenang
Cerita: Bayangkan dapur sedang sangat sibuk. Alih-alih panik, Anda tetap tenang dan fokus, menunjukkan bahwa Anda bisa menangani tekanan.
Berinteraksi dengan Hormat
Cerita: Seorang tamu bertanya bagaimana suatu hidangan dibuat, dan Anda tersenyum sambil berkata, “Kacang arab ini dipanggang dengan rempah-rempah agar terasa renyah.” Berbicara dengan sopan dan percaya diri membangun kepercayaan tamu.
Menghindari Tindakan yang Mengganggu
Cerita: Percakapan keras atau bercanda di dapur dapat mengganggu tamu. Tetap fokus menunjukkan profesionalisme.
Kebersihan dan Keteraturan
Cerita: Seorang tamu melirik ke dapur terbuka dan melihat meja kerja yang bersih, alat-alat yang tertata rapi, dan permukaan yang selalu dilap. Ini meyakinkan mereka bahwa semuanya terkendali.
Cara Berinteraksi dengan Tamu
Mengantisipasi Kebutuhan Tamu
Cerita: Seorang tamu terlihat penasaran, jadi Anda berbagi informasi, “Hidangan kami berbasis nabati dan dibuat dengan bahan segar serta berkelanjutan.” Interaksi kecil ini membuat mereka merasa lebih terhubung dengan nilai restoran.
Menjawab Pertanyaan Tamu
Contoh jawaban:
“Kami merendam tahu agar lebih beraroma, lalu memanggangnya hingga sempurna.”
“Kacang arab dipanggang agar memberikan tekstur renyah pada salad.”
Cerita: Jika Anda tidak tahu jawabannya, Anda berkata, “Izinkan saya mengeceknya untuk Anda,” lalu segera memberikan jawaban. Tamu menghargai kejujuran Anda.
Menangani Keluhan
Cerita: Seorang tamu mengatakan bahwa hidangannya kurang hangat. Anda mendengarkan dengan saksama, meminta maaf dengan tulus, dan segera memperbaiki masalah tersebut. Tetap tenang membuat mereka merasa dihargai.
Menunjukkan Keahlian Anda
Ketelitian dan Kepedulian
Cerita: Seorang tamu melihat Anda menuangkan saus dengan hati-hati dan menghias hidangan dengan sempurna. Gerakan yang mantap dan disengaja menunjukkan kebanggaan terhadap pekerjaan Anda.
Memamerkan Keahlian
Cerita: Saat menumis sayuran atau mengiris bahan, Anda bekerja dengan percaya diri. Para tamu melihat keterampilan Anda dan merasa terkesan dengan usaha di balik makanan mereka.
Tantangan Umum dan Cara Menanganinya
Tetap Fokus Saat Diawasi
Cerita: Pada awalnya, diawasi oleh tamu mungkin terasa menegangkan. Namun, dengan latihan, hal ini menjadi lebih mudah, dan Anda bisa fokus pada kualitas kerja Anda daripada audiens.
Memperbaiki Kesalahan di Depan Tamu
Cerita: Anda secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah bahan. Alih-alih panik, Anda dengan tenang membersihkannya, menggantinya, dan melanjutkan pekerjaan. Tamu menghargai profesionalisme Anda.
Menyeimbangkan Interaksi dengan Tamu dan Pekerjaan
Cerita: Seorang tamu bertanya tentang suatu hidangan, dan Anda memberikan jawaban singkat serta ramah sebelum kembali ke tugas Anda. Interaksi yang singkat menjaga alur kerja tetap lancar.
Peran Supervisor dalam Profesionalisme
Menjadi Contoh
Cerita: Supervisor menetapkan standar dengan bersikap tenang, sopan, dan profesional, menginspirasi tim untuk melakukan hal yang sama.
Memberikan Umpan Balik
Cerita: Setelah layanan selesai, seorang supervisor berkata, “Kerja bagus tetap tenang saat jam sibuk. Mari kita coba meningkatkan kecepatan plating di lain waktu.” Umpan balik yang membangun membantu tim berkembang.
Mendorong Sikap Positif
Cerita: Supervisor yang mendukung memberikan semangat kepada tim dengan mengatakan, “Kerja luar biasa hari ini, semua! Para tamu sangat menyukainya.” Ini meningkatkan moral dan menjaga motivasi tim.
There are no comments for now.